Sementara memilih sendiri


Alhamdulillah sudah hampir 11 tahun saya istiqomah untuk tidak berpacaran dan menjaga pergaulan dengan lawan jenis. Banyak yang bertanya kepada saya. Bagaimana saya dapat bertahan dan se-istiqomah ini dan seringkali jika seseorang bertanya kepada saya “sudah punya mantan berapa?” dengan biasa saya akan menjawab bahwa saya tidak memiliki mantan, maka mereka pun tidak akan percaya dan berkata kepada saya bahwa saya sedang berbohong.

Saya memaklumi semua orang yang tidak percaya kepada saya. Seperti yang pernah seseorang katakan kepada saya “rare population in this era”.

Wajar jika teman-teman yang tidak begitu dekat dengan saya tidak mempercayai jawaban saya tersebut, karena mereka melihat saya memiliki banyak teman lelaki dan aktif di berbagai kegiatan. Jadi mereka fikir tidak mungkin kalau saya tidak pernah berpacaran dan tidak memiliki mantan. Trus...

“Nov, kok lo keliatannya bahagia-bahagia aja sih gak punya pacar”

Teman, yang perlu kalian ketahui adalah, saya tidak ingin meletakkan kebahagiaan saya terhadap sesuatu di dunia ini, saya tidak ingin menggantungkan kebahagiaan saya kepada orang lain. 

Kebahagiaan itu milik diri sendiri, ada pada diri kita sendiri dan letaknnya pun ada di hati. Bukan pada benda yang bisa kalian koleksi, bukan pada wanita atau pria yang saat ini lagi kalian sayangi, bukan terhadap harta yang kalian punyai atau bahkan gelar yang sedang kalian sandangi.

Walaupun katakanlah saat ini ada orang yang merasakan bahagia karena misalnya memiliki pacar yang setia, cantik/ganteng dan perhatian. Saya yakin itu hanya kebahagiaan yang semu. 

Ingat teman, sesuatu yang didapat dan dicari dengan jalan yang di benci oleh Allah, tidak akan menghasilkan apapun yang menyenangkan dan salah satunya adalah pacaran.

Dalam agama saya, mendekati zina saja tidak boleh apalagi sampai melakukan zina. Dosanya besar. Untuk anak perempuan. Tolong buka mata hati kalian, jika kasarannya kalian berpacaran lalu dosa itu ditanggung oleh diri kalian sendiri, silahkan, silahkan kalian lakukan itu karena akan kalian tanggung sendiri risikonya, itupun jika kalian sanggup mempertanggungjawabkannya. Namun, semua dosa yang kalian lakukan itu, ayah kalian pun ikut menanggung dosa kalian. Kalian yang zina, tapi ayah kalian yang mendapat dosa dan didekatkan satu langkah lebih dekat dengan pintu neraka.

Untuk laki-laki, jika kalian memang tidak bisa menundukkan nafsu, puasalah. Kalian pun kelak akan menjadi seorang ayah yang akan memiliki anak. Laki-laki yang baik tidak akan mengajak wanita berpacaran. Laki-laki yang baik tidak akan menyentuh wanita walau hanya dengan bersalaman. Rasulullah saw. berkata “sungguh jika kepala seorang laki-laki ditusuk dengan jarum dari besi lebih baik baginya daripada ia menyentuh seorang perempuan yang tidak halal baginya

“Saya sama dia gak pernah bersentuhan kok, kita pacaran yang sewajarnya” atau bahkan “saya sama dia ldr-an kok, jadi aman gak akan melakukan zina”

Inilah yang sering saya dengar, tolong banget, tolong banget. Jangan membutakan mata hati kalian dengan perkataan semacam ini.
Yang namanya zina itu jangan hanya di artikan hanya bersentuhan atau bahkan kasarannya besetubuhan.
Zina itu jangan hanya dipandang sesempit itu. Zina itu ada banyak.
Ketika kalian berduaan, saling tatap-tatapan, ini namanya zina mata.
Ketika sedang berbicara dan kalian menikmatinya, ini zina telinga.
Ketika kalian saling membayangkan satu sama lain, ini zina pikiran dll.

Jika ada seseorang lelaki yang berkata “Tapi kan saya tidak menikmati itu semua”.

Iya kamu pintar sekali, kamu berkata demikian karena pada saat kamu menyampaikan itu kamu memang sedang tidak lagi menikmatinya. Tapi yang perlu kamu ingat, ketika hati sedang dijatuhkan dengan perasaan cinta kepada yang bukan halal baginya, maka setan sangat berperan besar dalam otak dan pikiran bahkan di hati dua insan yang sedang buta tersebut.

Maaf, saya tidak akan membuat setan tertawa bahagia karena sudah berhasil menjebak saya hanya karena perkataan demikian.

Laki-laki tersebut BOHONG, ada saatnya ketika kamu bertemu dengan yang bukan mahrommu, ada kalanya kamu menikmati wajahnya, senyumnya dan semua yang berbau fisik dari perempuan itu.
Kamu BOHONG, jika tidak menikmati suaranya walaupun hanya melalui voice note atau bahkan telepon. Ada kalanya kamu sangat sangat menikmati suara lembut dari perempuan tersebut bahkan merasa rindu jika tidak mendengar semenit saja suara dari perempuan tersebut.
Kamu BOHONG, jika kamu tidak pernah memikirkan seorang perempuan di benakmu, dipikiranmu, membayangkan suatu hal yang nampaknya indah dan bahagia bersama perempuan tersebut.

Kamu laki-laki sedang mencoba menipu kami, kamu mencoba mempermainkan ayat-ayat suci Qur’an dengan menggampangkan suatu perkara.

Saya mengimani Al-Qur’an, maka tidak ada keraguan satu pun dalam benak saya tehadapnya.
Alasan saya tidak berpacaran awalnya karena saya sayang dengan orang tua saya. Saya tidak ingin menjadi anak yang durhaka tak kasat mata. Dengan berpacaran tidak terlihat bahwa kalian adalah anak yang durhaka, tetapi sejatinya kalian diam-diam secara perlahan menjerumuskan orang tua kalian ke pintu neraka. Ini yang saya sebut durhaka tak kasat mata. Namun, Allah sayang dengan saya, Allah kasih pemahaman lebih jauh lagi tentang alasan mengapa dilarangnya pacaran dalam Islam.

“Wahai kaum hawa, jika saja kalian dapat meminjam mata lelaki sebentaaar saja, niscaya kalian akan menutup seluruh tubuh kalian”

Kalimat di atas sudah sering saya dengar sejak saya SMP. Namun saya baru mendalami semuanya ketika saya menginjak di perkuliahan dengan berdiskusi dengan teman-teman yang mencari info langsung dengan para lelaki yang notabennya berasal dari negara Suriah, Mesir, Yaman dan negara Islam lainnya bahkan diperkuat dengan banyaknya penelitian mengenai perbedaan otak dan mata laki-laki vs perempuan membuat saya semakin yakin untuk tetap istiqomah untuk tidak berpacaran bahkan tidak tertarik sama sekali.

Saya tidak pernah membahas dan tidak mau menjelaskan semua info itu kepada laki-laki terutama di Indonesia. Mereka seharusnya sudah dan paling paham. Saya berikan info tersebut kepada teman-teman dekat perempuan saya dan mereka akhirnya memutuskan untuk perlahan-lahan istiqomah tidak ingin berpacaran lagi.

Silahkan kalian searching bagaimana Allah menciptakan mata dan pikiran antara laki-laki dan perempuan yang sangat berbeda dan ini merupakan alasan kedua mengapa saya tidak ingin berpacaran.

Dalam berpacaran wanitalah yang banyak meruginya dibandingkan laki-laki dan selama dua insan itu masih berpacaran, setan akan terus memberikan kebahagian-kebahagian semu, karena setan senang dengan kalian yang sedang berbuat dosa dan dia sedang mebidik kalian untuk menjadi temannya di akhirat kelak.

Maaf teman, saya tidak pernah iri dengan kalian yang memilki pacar dan saya tidak akan menjauhi teman-teman saya yang mempunyai pacar hanya karena berbeda dengan saya.

Lebih baik sementara memilih sendiri dan membuka hati hanya pada satu orang yang kelak Allah kirimkan kepada saya dengan terus memperbaiki dan mempersiapkan diri.

Semoga saya, kamu dan kita semua diberi hidayah oleh Allah agar selalu menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan tehindar dari dosa zina. Aamiin Ya Rabbal ‘alamin.






Komentar